well sekarang ni ane ngeblog untuk ngerjain tugas individu mata kuliah IMK, dan saat ini pertemuan ke 9.
saat ini ane mau ngejelasin beberapa model-model yang di gunakan dalam Rekayasa perangkat lunak.
Berikut model modelnya :
A. Model Waterfall (air terjun)
- pengertian
Waterfall
model adalah model yang melakukan pendekatan pada perkembangan perangkat lunak
secara seistematik dan sekuensial. Yang artinya kegiatan pada model ini
dilakukan secara terurut berdasarkan panduan proses mulai dari komunikasi
kepada client atau pelanggan sampai dengan aktifitas sampai pengorderan setelah
masalah dipahami secara lengkap dan berjalan stabil sampai selesai.
Ada 2 fase dalam model ini
- Menurut Referensi Pressman
2. Menurut Referensi Sommerville (ini yang sering digunakan)
Kedua
fase-fase menggunakan nama yang berbeda pada tiap fasenya, tetapi pada dasarnya
inti dari kedua fase-fase tersebut adalah sama. Tahapan-tahapan yang yang
sering dijumpai adalah menurut refrensi dari Sommerville karena lebih
terperinci perbedaan pada tiap fasenya.
a.
Requirements definition
Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan
sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian,
wawancara atau study literatur. Seorang sistem analis akan menggali informasi
sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer
yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan olehuser tersebut. Tahapan
ini akan menghasilkan dokumen user requirment atau bisa dikatakan
sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan
sistem. Dokumen ini lah yang akan menjadi acuan sistem analis untuk
menterjemahkan ke dalam bahasa pemprogram.
b. System
and software design
Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan
ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat
coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak,
representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan
menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang
akan digunakan proggrammer untuk melakukan aktivitas pembuatan
sistemnya.
c.
Implementation and unit testing
Coding merupakan
penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer.
Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang
diminta oleh user.Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata
dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan
dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan
dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi.
Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem
tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.
d.
Integration and system testing
Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan
pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami
kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan
(periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan
perkembangan fungsional.
e. Operation
and maintenance
Perangkat lunak sudah dioperasikan oleh pelanggan dan jika ada kendala maka pengembang harus memperbaikinya
3. Keuntungan dan kelemahan model Waterfall
a. Keuntungan
- Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaannya secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu.
- Dokumen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya. Jadi setiap fase atau tahapan akan mempunyai dokumen tertentu.
b. Kekurangan
- Waterfall model bersifat kaku sehingga sulit untuk melakukan perubahan pada sistem perangkat
- Diperlukan manajemen yang baik, karena proses pengembangan tidak bisa dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu
- Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan
- Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan, sehingga tidak dapat mengakomodasi ketidak pastian pada saat awal pengembangan
4. Pemakaian
Waterfall model
Waterfall
model digunakan untu pembuatan sistem perangkat lunak yang berukuran besardan
pembuatannya secara terpisah.
-----------------------------------------------------------------------------------
D. V MODEL
1. Pengertian
Model ini merupakan perluasan dari model
waterfall. Disebut sebagai perluasan karena tahap-tahapnya mirip dengan yang
yang dalam model waterfall. Jika dalam model waterfall proses dijalankan secara
linier, maka dalam model V proses dalikukan bercabang dalam model V ini
digambarkan hubungan antara tahap pengembangan software dengan tahap
pengujiannya.
Bisa dikatakan model ini merupakan perluasan
dari model waterfall. Disebut sebagai perluasan karena tahap-tahapnya mirip
dengan yang terdapat dalam model waterfall. Jika dalam model waterfall proses
dijalankan secara linear, maka dalam model V proses dilakukan bercabang. Dalam
model V ini digambarkan hubungan antara tahap pengembangan software dengan
tahap pengujiannya.
2. Fase fase dalam V model
a. Requirement Analysis & Acceptance Testing
Tahap Requirement Analysis sama seperti
yang terdapat dalam model waterfall. Keluaran dari tahap ini adalah dokumentasi
kebutuhan pengguna.
Acceptance
Testing merupakan tahap yang akan mengkaji apakah dokumentasi yang dihasilkan
tersebut dapat diterima oleh para pengguna atau tidak.
b. System Design & System Testing
Dalam tahap ini analis sistem mulai
merancang sistem dengan mengacu pada dokumentasi kebutuhan pengguna yang sudah
dibuat pada tahap sebelumnya. Keluaran dari tahap ini adalah spesifikasi
software yang meliputi organisasi sistem secara umum, struktur data, dan yang
lain. Selain itu tahap ini juga menghasilkan contoh tampilan window dan juga
dokumentasi teknik yang lain seperti Entity Diagram dan Data Dictionary.
c. Architecture Design & Integration Testing
Sering juga disebut High Level Design.
Dasar dari pemilihan arsitektur yang akan digunakan berdasar kepada beberapa
hal seperti: pemakaian kembali tiap modul, ketergantungan tabel dalam basis
data, hubungan antar interface, detail teknologi yang dipakai.
d. Module Design & Unit Testing
Sering juga
disebut sebagai Low Level Design. Perancangan dipecah menjadi modul-modul yang
lebih kecil. Setiap modul tersebut diberi penjelasan yang cukup untuk
memudahkan programmer melakukan coding. Tahap ini menghasilkan spesifikasi
program seperti: fungsi dan logika tiap modul, pesan kesalahan, proses
input-output untuk tiap modul, dan lain-lain.
e. Coding
Dalam tahap ini dilakukan pemrograman
terhadap setiap modul yang sudah dibentuk.
V Model
memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan-kelebihan tersebut secara garis besar
dapat dijelaskan seperti berikut:
- V Model sangat fleksibel. V Model mendukung project tailoring dan penambahan dan pengurangan method dan tool secara dinamik. Akibatnya sangat mudah untuk melakukan tailoring pada V Model agar sesuai dengan suatu proyek tertentu dan sangat mudah untuk menambahkan method dan tool baru atau menghilangkan method dan tool yang dianggap sudah obsolete.
- ·V Model dikembangkan dan di-maintain oleh publik. User dari V Model berpartisipasi dalam change control board yang memproses semua change request terhadap V Model.
3. Kekurangan V model
- V Model adalah model yang project oriented sehingga hanya bisa digunakan sekali dalam suatu proyek.
- V Model terlalu fleksibel dalam arti ada beberapa activity dalam V Model yang digambarkan terlalu abstrak sehingga tidak bisa diketahui dengan jelas apa yang termasuk dalam activity tersebut dan apa yang tidak.
F. STAR LIFECYCLE MODEL
Pada tahun 1989, Star siklus hidup model yang
diusulkan oleh Hartson dan Hix seperti yang ditunjukkan pada gambar.
Hal ini
muncul dari beberapa pekerjaan empiris mereka melihat bagaimana desainer
antarmuka
pergi
tentang pekerjaan mereka. Mereka mengidentifikasi dua mode yang berbeda dari
aktivitas:
modus analitik dan sintetis
modus.
Yang pertama ditandai dengan pengertian seperti top-down,
pengorganisasian,
peradilan, dan formal, bekerja dari pandangan sistem terhadap pengguna
pandangan.
yang terakhir ditandai dengan pengertian seperti bottom-up, bebas berpikir,
kreatif
dan adhoc,
bekerja dari pandangan pengguna terhadap pandangan sistem. antarmuka
desainer
bertugas di desainer perangkat lunak.
Berbeda
dengan model siklus hidup diperkenalkan di atas, siklus hidup bintang tidak
menentukan apapun
pemesanan
kegiatan. Bahkan, kegiatan yang sangat saling berhubungan: Anda dapat
memindahkan
dari
kegiatan apapun kepada lainnya, asalkan Anda pertama kali pergi melalui
kegiatan evaluasi.
Hal ini
mencerminkan temuan dari studi empiris. Evaluasi merupakan pusat model ini,
dan setiap
kali suatu kegiatan selesai, hasilnya (s) harus dievaluasi. Jadi proyek
mungkin
mulai dengan pengumpulan persyaratan, atau mungkin mulai dengan mengevaluasi
yang ada
situasi,
atau dengan menganalisis tugas yang ada, dan sebagainya.
G. MODEL RANCANGAN INTERAKSI SEDERHANA
G. MODEL RANCANGAN INTERAKSI SEDERHANA
Pada model
rancangan interaksi sederhana ini input atau masukan hanya memiliki satu titik.
yang mana
masukan
tersebut diidentifikasikan apakah sesuai dengan kebutuhan, lalu didesain sesuai
dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Setelah diDesain rancangan tersebut
dibangun dan harus interaktif. Setelah itu barulah rancangan tersebut
dievaluasi.
Evaluasi
dapat dilakukan dimana saja, rancangan yang telah di evakuasi dapat kambali
didesain ulang atau apakah rancangan tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan
user, maka alur tersebut akan terus berputar hingga pada tahap evaluasi tidak
lagi terjadi kesalahan, baik dalam penetapan kebutuhan user maupun
pendesainannya, sehingga pada tahap evaluasi terciptalah sebuah hasil akhir
yang valid.